Memasuki tahun 2025, perekonomian Indonesia terus menunjukkan tanda-tanda positif dengan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Desember 2024 mencapai level ekspansif di angka 51,2. Capaian ini didorong oleh peningkatan pesanan baru, baik domestik maupun ekspor, serta aktivitas pembelian bahan baku oleh perusahaan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan kondisi ini mencerminkan optimisme dunia usaha terhadap prospek ekonomi nasional di masa depan.
“Kondisi ini sekaligus mencerminkan prospek positif sektor manufaktur, dengan banyak perusahaan yang bersiap menghadapi peningkatan permintaan di tahun 2025,” ungkap Airlangga dikutip keterangan resmi Kemenko Perekonomian RI di Jakarta pada Kamis (2/1/2025).
Pemerintah terus mendorong sektor manufaktur melalui hilirisasi industri berbasis sumber daya alam, penggunaan bahan baku lokal, serta pemberian insentif fiskal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri dalam negeri. Tingkat inflasi Indonesia juga tetap terkendali, berada dalam rentang target nasional 2,5%±1%.
Pada Desember 2024, inflasi tercatat sebesar 1,57% (yoy), lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah dan Bank Indonesia melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID).
“Stabilitas harga ini memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Airlangga.
Meski demikian, tantangan seperti kenaikan harga komoditas global, termasuk emas dan minyak sawit mentah, tetap memberikan tekanan pada biaya produksi. Namun, Pemerintah telah mengambil langkah antisipatif, seperti kebijakan perlindungan industri dalam negeri melalui safeguards dan anti-dumping.
Selain itu, Pemerintah juga berupaya memperluas akses pasar ekspor nasional melalui perjanjian perdagangan seperti CP-TPP dan Indonesia-EU CEPA. Dalam menjaga inflasi, upaya pengendalian harga pangan menunjukkan hasil yang positif, dengan inflasi volatile food (VF) berada di bawah 5%.
Sementara itu, tarif angkutan udara yang mengalami deflasi selama periode Natal dan Tahun Baru turut menjaga inflasi administered price (AP) tetap terkendali. Pemerintah berkomitmen untuk terus menjaga kestabilan harga dan memastikan pasokan pangan yang cukup sepanjang 2025.
“Sinergi antara Pemerintah dan Bank Indonesia telah berhasil menjaga stabilitas harga sekaligus mendorong pemulihan sektor-sektor vital seperti manufaktur, konstruksi, dan pertanian. Kami akan terus memastikan bahwa ekonomi nasional tetap tangguh menghadapi tantangan global,” tutup Airlangga.
No comments:
Post a Comment