Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, memastikan bahwa program ini bisa menjadi peluang besar bagi UMKM di sektor kuliner, pertanian dan distribusi makanan.
Agar UMKM bisa memanfaatkan peluang ini, Menkeu meminta lembaga keuangan seperti bank dan koperasi memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan yang terlibat dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis.
"Kalau sudah ada pesanan dari program Makan Bergizi Gratis, mereka seharusnya bisa dapat akses kredit untuk modal kerja," ujarnya dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025, di Tangerang, Kamis (30/1/2024).
Menkeu menegaskan bahwa program ini akan diperkuat dengan tambahan anggaran dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun untuk tahun 2025.
Dengan anggaran sebesar itu, cakupan penerima manfaat akan bertambah drastis, dari 17,9 juta orang menjadi hingga sekitar 82,9 juta orang.
"Dengan besarnya anggaran dan keterlibatan berbagai pihak, Makan Bergizi Gratis bukan hanya proyek sosial tetapi juga motor penggerak ekonomi. Pelaku UMKM diharapkan bisa berperan aktif dalam rantai pasok makanan bergizi, mulai dari petani, peternak hingga penyedia jasa katering," jelasnya.
Tak hanya itu, Menkeu juga menyoroti peran kementerian terkait, seperti Kementerian UMKM dan Kementerian Desa, untuk ikut memfasilitasi para pelaku usaha agar bisa berkontribusi dalam program Makan Bergizi Gratis.
"Tentunya, dengan potensi besar ini, pelaku UMKM harus jeli melihat peluang dan bersiap meningkatkan kapasitas produksi agar bisa berpartisipasi dalam program Makan Bergizi Gratis," ujarnya.
No comments:
Post a Comment