
Sekretaris Daerah Kabupaten Boven Digoel, Pilemon Tabuni menegaskan bahwa informasi seorang siswa meninggal dunia akibat mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) adalah tidak benar. Pernyataan ini disampaikan menanggapi kabar hoaks tersebt di media sosial dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat.
Ia membenarkan bahwa informasi tersebut memang sampai kepada dirinya. Namun pihaknya hingga saat ini belum mengetahui penyebab pasti dari kejadian tersebut karena belum ada sumber resmi yang mengonfirmasi.
“Informasi yang beredar tentang meninggalnya siswa karena mengonsumsi makanan bergizi gratis adalah hoaks,” jelas Pilemon Tabuni, Kamis (20/2/2025). Pilemon juga mengungkapkan bahwa hingga kini, pemerintah daerah Boven Digoel belum menjalankan program MBG.
Dimana program yang dimaksud masih dalam tahap persiapan infrastruktur untuk melaksanakan program tersebut. Artinya program MBG belum dilaksnakan, tak mungkin ada yang meninggal.
“Pemerintah daerah sedang melakukan koordinasi dengan Badan Gizi Nasional untuk mendata jumlah sekolah yang ada di wilayah ini. Yakni sebagai persiapan program makanan bergizi gratis," katanya menambahkan.
Selain itu, Sekda mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah mempercayai informasi yang belum terverifikasi kebenarannya. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan keselamatan publik.
No comments:
Post a Comment