LEMBAGA Survei KedaiKOPI menyebut sebanyak 72.5 persen responden puas pada 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Adapun Lembaga Survei KedaiKOPI mengumpulkan data riset pada 23-29 Januari 2025. Manajer Riset KedaiKOPI Ashma Nur Afifah menuturkan ada beberapa alasan mengapa publik merasa puas dengan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran pada 100 hari pertama pemerintahannya.
"Adanya MBG menjadi faktor pendorong kepuasan kinerja Prabowo-Gibran. Selain itu juga adanya anggapan cepatnya respon pemerintah menangani bencana dan diteruskannya kebijakan ekonomi yang membantu masyarakat menjadi 3 faktor terbesar kepuasan responden", ungkap Ashma.
Di sisi lain, terdapat 27.5 persen responden yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Alasan ketidakpuasan mereka antara lain adalah ditemukannya perilaku pejabat yang kurang pantas di masa awal pemerintahan baru ini.
"Perilaku Menteri/Pejabat yang kurang pantas dan kebijakan ekonomi yang kurang berpihak dan belum terasanya perubahan signifikan menjadi alasan ketidakpuasan terhadap kinerja Prabowo-Gibran di 100 hari pertama pemerintahannya", terang Ashma.
Terkait kepuasan terhadap kinerja tokoh, sebanyak 84.8 persen responden merasa puas dengan kinerja Prabowo sebagai presiden.
"Sebanyak 84.8 persen responden merasa puas dengan kinerja Presiden Prabowo, dan kepuasan terhadap kinerja Gibran sebagai wakil presiden dirasakan oleh 67.1 persen responden kami", ungkap Ashma.
Ashma juga membeberkan 88.8 persen responden mengaku puas terhadap langkah dan peran aktif Indonesia dalam membangun hubungan dengan mitra internasional.
"Aspek kepuasan paling tinggi dirasakan pada baiknya nama Indonesia dalam hubungan internasional dan aspek pertahanan dan keamanan negara", ujar Ashma.
Dalam survei ini KedaiKOPI juga merekam sejauh mana optimisme masyarakat terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. Sebanyak 80.1 persen responden mengaku bahwa mereka masih optimis pada pemerintahan Prabowo-Gibran dalam membawa kesejahteraan bagi rakyat Indonesia
"Sekitar 8 dari 10 responden optimis jika Presiden Prabowo dan Wapres Gibran dapat membawa Indonesia ke kondisi yang lebih baik", tandas Ashma.
Sementara itu, analis komunikasi politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti optimisme masyarakat terhadap dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Hensa menilai saat ini masyarakat dalam kondisi yang harus memercayai seluruh kebijakan kepada pemerintah.
“Optimis 80,1%. Kemudian rata-rata 7,49%. Jadi rakyatnya memang bawa optimis.Kenapa optimis? Karena emang rakyat tidak punya pilihan lain. Gak punya rakyat,” ucap Hensa.
Menurutnya, pemerintah saat ini diuntungkan dengan tingginya kepercayaan masyarakat selama 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran telah berjalan. Namun, ia pun mengingatkan agar pemerintah juga tidak memanfaatkan kepercayaan masyarakat tersebut, terutama dalam membentuk kebijakan publik.
“Jangan sampai optimisme masyarakat tersebut dimanfaatkan pemerintah, terutama dalam merumuskan kebijakan, harus dipikir terlebih dahulu sebelum dijalankan,” tandas Hensa.
Adapun KedaiKOPI melakukan survei lewat metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) dengan 1201 responden WNI berusia 17-55 tahun. Berdasarkan kategori jenis usianya, kepuasan tertinggi disampaikan oleh generasi Z, generasi yang lahir pada 1997-2012, dengan persentase 81,1 persen. Sedangkan generasi Z yang tidak puas sekitar 18,9 persen.
Adapun kategori usia generasi Y atau milenial, generasi yang lahir pada tahun 1977-1994, sebanyak 75,4 persen. Dengan 24,6 persen generasi Y yang disurvei mengaku tidak puas. Kemudian, generasi X atau mereka yang lahir 1965-1976, sebanyak 49 persen puas
No comments:
Post a Comment